Raja Salomo dalam tulisan hikmat yang sangat terkenal
menulis:
Jagalah hatimu dengan
segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan
Amsal 4 : 23
Jagalah, merupakan
seruan atau perintah. Jaga padanan katanya adalah bangun atau menunggui, ini
bersifat waspada atau berawas-awas. kata bendanya adalah penjagaan. Pada zaman Alkitab ditulis, orang-orang sangat mengenal
yang namanya penjagaan.
-
Menara jaga. Tempat yang didirikan di padang rumput untuk melindungi
ternak. Menara ini didirikan sebelum ternak digiring ke tempat itu. Biasanya
ada beberapa orang yang bertugas mengawasi
ternak, salah satu orang akan naik ke menara jaga untuk mengawasi kalau-kalau
ada binatang buas yang mendekat.
-
Menara pada sudut-sudut tembok kerajaan. Menara ini digunakan untuk
mengintai dan sebagai tempat menembak.
-
Mercu suar; menara di tengah laut untuk menghindarkan kapal dari batu
karang dan sebagai petunjuk jalan.
Pada zaman Babel, Yehezkiel menulis tentang raja Babel
yang melakukan tenungan dengan menilik keadaan hati binatang (Yehezkiel 21:21).
Hati dijadikan ramalan masa depan, didasarkan atas tanda-tanda pada bagian
dalam hati itu.
Hati merupakan organ tubuh yang terlindungi, berada
didalam rangka manusia, terlindung oleh tulang rusuk. Bahasa Ibrani hati adalah
Lev = Levav mungkin ini yang berkembang menjadi kata liver. Namun dalam translate Inggris-nya adalah Heart.
Saya menyimpulkan bahwa antara hati – jantung bagi orang Ibrani adalah satu
kesatuan, tidak dapat dipisahkan. Liver yang selalu menunjuk pada organ hati.
Tetapi Liv (jantung hati) adalah keseluruhan manusia dengan segala sifat,
jasmani, intelek dan jiwa sebagai satu kesatuan; tidak menganalisisnya dalam
komponen-komponen terpisah, disebut sebagai pusat perintah dari manusia. Levav
= membentuk manusia dan memerintah semua tindakannya.
Kamus Bahasa Indonesia mendefinisikan hati sebagai organ
dalam perut yang berfungsi mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan
menghasilkan empedu. Pengertian lainnya adalah sesuatu didalam tubuh manusia
yang dianggap sebagai tempat (pusat) segala perasaan batin dan tempat menyimpan
pengertian-pengertian dan perasaan-perasaan.
Yesus ketika berhadapan dengan orang-orang Farisi yang
menudingNya mengusir setan dengan kuasa setan, diliputi kegeraman Ilahi dengan
keras berkata kepada mereka :
Hai kamu keturunan ular
beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu
sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik
mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang
jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
Matius 12:34-35
Tetapi apa yang keluar
dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang
Matius 15:18
Yakobus sangat jelas menulis dalam suratnya bahwa lidah
(sarana untuk mengeluarkan kata-kata) sangat sulit dijinakkan. Ada begitu
banyak dosa dapat terjadi karena lidah. Tetapi hal itu tidak boleh terjadi
dalam kehidupan orang percaya. Yang dapat mengusai lidah hanyalah hati (Yakobus
3:1-12).
Pada masa akhir hidupnya, Musa seorang berhikmat dan
berpendidikan, dibesarkan dalam lingkungan istana, berpengalaman dalam
perantauan dan sebagai satu-satunya nabi Allah yang memiliki hati yang sangat lembut, lebih dari setiap manusia yang di
atas muka bumi (Bilangan 12:3), banyak berbicara kepada bangsa Israel
mengenai bagaimana mereka harus hidup sesuai dengan Firman Tuhan.
Wejangan-wejangan yang diberikan sangat menentukan masa depan bangsa ini.
Tetapi Firman ini sangat
dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
Ingatlah aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan
keberuntunganmu....
Ulangan 30:14,15
Lukas pun seorang dokter pada masa itu, penulis salah
satu Injil sinopsis, menulis dengan seksama dan terperinci dengan melakukan
penelitian yang dalam dan akurat. Tak sedikitpun meragukan Firman Tuhan, tetapi
menyampaikannya bagi orang Kristen baru, yang memiliki kerinduan untuk mengetahui
kebenaran dan kuasa Firman Tuhan.
Yang jatuh di tanah yang
baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam
hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.
Lukas 8:15
Paulus, seorang Farisi yang tidak cacat dalam melalukan
hukum taurat, penganiaya jemaat, menganggap rugi semua yang dia lakukan ketika
hatinya diubahkan pada saat bertemu dengan Yesus. Ia pun menjadi pemberita
Injil di luar bangsa Yahudi, teolog ternama dan penulis 13 Kitab Perjanjian
Baru.
O, alangkah dalamnya
kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!
Roma 11:33a
Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran
2 Timotius 3:16
Luapan hati diekspresikan dengan kata-kata dan tingkah
laku, itu fakta! Maka raja Daud dengan pengilhaman Roh Kudus memperingatkan:
Dengan apakah seorang muda
mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu.
Mazmur 119:9
Hanya Firman Tuhan yang bisa menjaga hati kita. Firman
yang keluar dari mulut Allah, tidak akan pernah kembali dengan sia-sia, tetapi
firman itu akan melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah, dalam hal apapun
pasti berhasil.
Proses menjaga hati menurut Lukas 8:15 adalah
-
Orang yang mendengar firman.
Dengar adalah
menangkap perkataan orang lain. Mendengar diartikan menurut atau mengindahkan.
Jadi perkataan yang ditangkap dengan baik oleh telinga, diolah dalam pikiran
dan keputusannya disimpan dalam hati. Jadi orang yang mendengar firman artinya
orang itu mengerti isi firman dan berkomitmen untuk melakukannya.
-
Menyimpannya dalam hati yang baik.
Rasul Paulus
dalam surat-suratnya kepada jemaat-jemaat, sangat rinci menjelaskan tentang
keselamatan hanyalah karunia Allah, pembenaran karena iman dan disebut anak-anak
Allah karena percaya kepada Yesus. Ketika menjadi anak Allah, maka Roh Allah
akan tinggal dalam hati sehingga kita dapat memanggil, ”ya Abba, ya Bapa”.
Yesus sendiri pun berkata bahwa Roh Kebenaran akan menyertai kamu dan diam di
dalam kamu. Jadi hati yang baik adalah hati yang sudah dikuasai oleh Roh Kudus.
Tujuan menjaga hati menurut Lukas 8:15 adalah orang yang :
-
Mengeluarkan buah
Perbuatan-perbuatan
kegelapan tidak akan menghasilkan apa-apa bahkan tidak akan mendapat bagian
dalam kerajaan Allah. Tetapi orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh akan
menghasilkan: buah Roh (Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Galatia 5:22,23). Buah
kekudusan (Roma 6:22), Buah kemakmuran (Mazmur 1:3; Yeremia 17:8), Buah Injil
(Roma 1:13; Kolose 1:6), Kehidupan yang berlimpah (Wahyu 22:2; Yohanes 10:10)
-
Dalam ketekunan
Tekun
pengertiannya sama dengan rajin, keras hati untuk bersungguh-sungguh.
Menghasilkan buah perlu kerja keras dan hasilnya akan berulang-ulang, terus
menerus sehingga dinikmati/menjadi berkat bagi orang lain.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar